Kamis, 01 November 2012

[EXO FanFic - Ficlet] The Kissy Cheek



Title: The Kissy Cheek

Author: cHo

Genre: ??

Rating: General

Cast: Kang Hyechan and ???

Length: Ficlet

Disclaimer: Semua punya author #plak!

A/N: Hallow~ cHo’s here. Akhirnya cHo balik lagi dengan fanfic ficlet lanjutan dari fanfic ficlet yang berjudul “Meeting”.

Warning [!!!] Hati – hati dengan typo (s), kegajean alur, dan lain – lain. Maafkan author kalau fanfic ficlet ini kurang berasa bumbunya (?) karna author hanyalah manusia biasa *jeileh*.

HAPPY READING ALL^^
**

Ku pandangi benda bundar yang biasa disebut jam tangan ini. Tepat pukul 4.

“Hhh ..” ku hela napas panjang. Tak seharusnya aku berkata seperti kemarin padanya. Seharusnya ku acuhkan saja pengunjung baru itu. Melayaninya sama dengan pengunjung yang lain dan tak peduli siapa dia atau apakah dia akan berkunjung ke kafe lagi esok harinya.

Ah, mengapa juga aku jadi menyesal seperti ini? Bukankah dengan aku yang tidak datang maka semua akan beres?

“Err … tidak! Kau harus bertanggung jawab Hyechan! Bukankah kau telah terpaut akan senyuman mautnya itu? Ups ..” reflex aku menutup mulutku.

Apa yang barusan ku katakan? Aku telah terpaut? Terpaut dengan senyumannya?

“Kau gila Hyechan! Ya, kau sudah gila! Gila karna rasa penasaranmu akan dirinya! Argghh ….” Aku berteriak sambil menjambak rambutku.

Deg deg deg deg …

Ku raba dada sebelah kiriku. Detakannya beritme cepat dan tiba – tiba saja ku rasakan wajahku memanas.

Ya Tuhan, apa lagi sekarang?
**

            Ku telusuri jalan setapak menuju taman kota. Tempat janjianku dengan namja misterius yang berkunjung ke kafe kemarin. Taman terlihat cukup ramai. Mungkin karna hari ini hari libur dan sore hari adalah waktu yang tepat untuk bersantai di taman kota yang hijau dan menyejukkan ini.

“Hyechan~” ku hentikan langkahku ketika kedua telingaku menangkap suara seseorang memanggil namaku.

“Hyechan~” lagi, suara itu terdengar. Bahkan sangat dekat, “Ya! Kau tidak tuli ‘kan?” seseorang menepuk pundakku dan membalikkan badanku.

Deg deg deg ..

Mata itu …
Lengkungan ke atas bibir itu …
Membentuk senyuman seorang malaikat. Seperti senyuman namja misterius yang ku layani di kafe kemarin siang.

Tunggu, namja misterius?

“Hyechan-a kau tau? Aku hampir lumutan di sini menunggumu. Akhirnya kau datang juga. Ah seharusnya kemarin aku kembali ke kafe untuk meminta nomor handphonemu. Aish aish~” aku hanya bisa diam mamatung di depannya. Memperhatikannya mengatur napas karna berlari mengejarku dan wajah lucunya saat menggerutu. Benar – benar seperti anak kecil yang baru saja menemukan mainan barunya.

“Hyechan, ya! Jangan melamun!”

“Ah mianhae. Mianhae eng …”

“Kim Joonmyeon. Tapi kau bisa memanggilku ‘Suho’” ia meraih tanganku dan menjabatnya erat. Tentu saja dengan senyuman malaikatnya. Senyuman yang benar – benar telah membuatku terpesona akan dirinya dan membuat jantungku dag-dig-dug tak karuan saat berada di dekatnya.

Eh tapi tunggu, dari mana dia tau namaku?

“Ngg Suho-a—“

Teng tong teng tong …

“Ah ada penjual es krim! Ayo kita beli es krim” kemudian ia langsung menarikku seenaknya ke penjual es krim keliling -_-.
**

“Jadi, tadi kau mau bicara apa?” ku hentikan acara menjilat es krim coklat kesukaanku. Menghela napas sebentar karna sepertinya namja bernama ‘Suho’ ini senang sekali memotong atau mengganggu kegiatan orang lain.

“Dari mana kau tau namaku?”

“Name tag yang kau kenakan saat kau melayani para pengunjung. Di sana tertulis “Kang Hyechan” ya begitulah.” Jelasnya.

“Aish~ curang-_-“

“Mwo? Curang? Apanya yang curang?” tanyanya heran sambil menaikkan sebelah alisnya.

“Curang saja. Aku pakai name tag sedangkan kau tidak memakai kartu mahasiswamu. Itu kan curang! Aku jadi tidak tau namamu!” jelasku sambil mempoutkan bibirku.

“Mwo? Hahaha ..” aku semakin mempoutkan bibirku ketika ia malah tertawa terbahak – bahak mendengar penjelasanku.

“Ya! Jangan tertawa! Tidak ada yang lucu!” bentakku sambil memukul lengannya.

“Hahaha itu lucu Hyechan! Aku tak mungkin pakai kartu mahasiswaku. Untuk apa dipakai? Itukan hanya digunakan saat darurat saja. Masa untuk membeli makanan dan minuman di kafe aku harus memakainya? Ck, itu lucu Hyechan! Hahaha …” ku sadari kebodohanku dengan menggaruk tengkukku yang tak gatal sama sekali.

Ya, ada benarnya juga kau.
**

“Suho-a sudah hampir malam, kajja pulang!” ajak ku setelah kami mengobrol cukup lama.

“Sirheo!” tolaknya.

“Mwo? Waeyo? Mau sampai kapan di sini?”

“Sampai matahari terbenam. Otte?” ku pandangi mata Suho. Ia seperti berharap aku berkata ‘iya’.

“Ne~ baiklah.” Dia tersenyum. Senyum kebahagiaan atas jawabanku dan itu membuatku semakin ingin selalu berada di dekatnya. Walau matahari sudah berganti bulan sekalipun, tak apa bila ia ingin kami tetap di sini.

“Ah sebentar lagi. Ayo kita hitung mundur!” ia berseru girang kemudian mengajakku untuk berdiri di atas bangku panjang yang kami duduki. Mungkin agar lebih terlihat, karna memang posisi kami sedikit tidak pas untuk melihat sunset.

“Ayo hitung bersama – sama, Hyechan!”

Lima ..

Empat ..

Tiga ..

Dua ..

Sa ..

Cup

Aku terkejut, ciuman itu terjadi begitu saja. Ciuman pipi yang terjadi dalam waktu sangat singkat.

“Tu .. kajja pulang!” ia turun dari atas bangku kemudian berlari meninggalkanku yang masih terbengong – bengong atas kejadian barusan.

“Ya! Chakkaman! Suho-a, chakkaman!” teriakku ketika kesadaranku sudah seratus persen kembali.

“Ayo kejar aku, Kang Hyechan!”

“Ya! Tunggu! Jelaskan apa yang baru saja terjadi. Kenapa kau mencium pipiku seenaknya, eoh?” aku terus berlari mengejarnya.

“Tangkap aku dulu, baru aku jelaskan. Ppaliwa! Hahaha …”

“Ya! Kim Joonmyeooonnn …..”

“Hahahaha …”

The End

Hayoo kenapa Suho nyium pipi Hyechan?? Hayooo .. ada yang bisa jawab?? Wkwk xD
Mungkin segini saja fanfic ficlet aneh bin gajenya ya, love you love you dah sama readers yang like dan baca nih fanfic *tebar kolor Suho*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar