Minggu, 30 September 2012

EXO FanFic | [Sequel Baekyeol] When I'm Waiting You Under the Rain - Chap 1


Title: When I'm Waiting You Under The Rain [Chapter 1]

Author: cHo

Genre: romance and friendship

Rating: T


Cast: Kim Joonmyun (Suho EXO - K)
Do Kyungsoo (D.O EXO - K)

Length: twoshoot

Disclaimer: Fanfic ini milik saya. Alur dan cerita milik saya. Hanya cast yang bukan milik saya. Saya cuma pinjam XD

A/N: Sebelum lanjut baca, saya cuma mau bilang kalau typo (s) bertebaran. Pairnya SuD.O couple karna saya SuD.O hardcore shipper. Mianhae buat KaiSoo shipper kalau fanfic saya nyakitin hati kalian. Oiya, ini ngga tau squel atau bukan, pokoknya ini bisa dibilang lanjutan dari pertengkaran Suho dan D.O karna D.O ngebantuin Baekhyun buat bikin Chanyeol cemburu (baca FF BaekYeol: Rain and Cold).

NO BASH !!! NO SIDERS !!!


Summary: "Cepatlah datang hyung. Aku ... menunggumu."
**


Kyungsoo pov

Aku terdiam di tempatku sekarang. Duduk membeku di atas ranjang Sehun yang semalam ku pinjam untuk menidurkan tubuhku. Pertengkaranku dengan Suho hyung semalam membuatku lelah dan terpejam sangat lama hingga saat aku terbangun, sosok leader sekaligus guardian itu sudah menghilang dari ranjangnya.

"Hyung ini semua salahku, bukan salah Kyungsoo" aku menajamkan indera pendengaranku. Suara cempreng namun tetap terdengar merdu milik Baekkie hyung terdengar jelas dari luar hingga ke dalam kamar ini. Ck, bukan Baekki hyung, tapi Baekhyun hyung. Kalau Suho hyung tau aku memanggilnya begitu, bisa ada perang mulut lagi hari ini.

"Lalu, apa peduliku??" sakit, itulah yang aku rasakan ketika teriakkan Suho hyung terdengar sampai ke telingaku. Aku menggigit bibir bawahku, apa pedulinya katanya? Ck, sebegitu cemburu dan marahkah ia padaku sehingga perkataan menyakitkan itu sampai keluar dari mulutnya?

Mataku menatap pintu kamar, ku putuskan untuk lebih mendekat agar telingaku bisa lebih bebas menguping pembicaraan -atau lebih tepatnya- pertengkaran Baekhyun hyung dan Suho hyung.

"Hyung, kau ini leader sekaligus guardian kami. Kenapa hanya masalah kecil seperti ini kau besar - besarkan, eoh?"

Aku membuka pintu kamar, hanya sedikit untuk membuat celah. Agar mataku bisa melihat keluar.

"Jangan bawa - bawa statusku kedalam masalah ini." Wajah Suho hyung tampak sangat marah ketika Chanyeol hyung membawa statusnya kedalam masalah ini. Tapi, aku setuju pada Chanyeol hyung, Suho hyung itu leader. Tapi kenapa bertingkah kekanakan seperti ini?

"Ini masalah hati, tak ada hubungannya dengan aku yang berstatus sebagai leader atau pun guardian kalian" mwo? Masalah hati katanya? Aigoo dia benar - benar cemburu tingkat akut-_-.

"Hy ..."

"Aku pergi, aku ada job. Jaga member yang lain selama aku pergi."

Setelah mengatakan itu, Suho hyung menyambar sweater tebal berwarna putih miliknya. Aku tau, itu sweater kesayangannya. Ia pernah memberitahukannya padaku.

Blam

Suara pintu dorm yang ditutup agak kasar oleh Suho hyung terdengar. Aku membuka lebar - lebar pintu kamar dan keluar dari sana.

"Kyungsoo mianhae" Baekhyun hyung memeluk ku dengan erat, diikuti Chanyeol hyung.

"Gwenchana BaekYeol hyung, nanti juga baik sendiri." Ucapku dengan nada setenang dan setegar mungkin. Mereka melepas pelukannya dan menepuk - nepuk bahuku pelan.

"Aku mau masak dulu hyung, hyungdeul belum makan kan?"

"Ne~ tapi kau mandi dulu." Aku tersenyum garing, aku sampai lupa kalau aku yang gila kebersihan ini belum mandi pagi.


"Ne~"
**

Aku melirik jam dinding berbentuk segi enam yang sengaja di tempel di dinding bagian atas televisi. Sudah pukul satu siang dan Suho hyung belum pulang juga dari pemotretannya hari ini. Aku tau, seharusnya kalau ia berangkat dari jam sembilan tadi, jam dua belas siang ini harusnya ia sudah berada di dorm. Bahkan menonton sambil memeluk pinggangku dengan erat seperti biasanya.

Aku terus melirik pintu dorm yang terus tertutup dari tadi. Mungkin, lirikkan ku ini sudah lirikkan yang keseratus kali. Ku alihkan pandanganku ke handphone yang sedari tadi ku genggam erat. Kosong dan tak ada icon apa - apa di layarnya. Hanya foto selcaku berdua dengan Suho hyung yang baru tiga bulan yang lalu ku pasang sebagai wallpaper handphoneku yang dapat ku lihat.

"Hyung, kau masih menunggu Suho hyung?" Aku menoleh ke samping. Tampak Kai menatapku khawatir. Aku hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaannya.

"Tapi ku rasa, Suho hyung akan pulang malam hari ini." Aku menyerngitkan dahiku. Bingung dengan ucapan Kai. Bagaimana bisa Suho hyung pulang malam? Jadwalnya hanya pemotretan sebuah majalah remaja. Hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk memasang senyum dan berpose sesuai keinginan fotografer dan lagipula .... "Suho hyung dipanggil staff SM, katanya, ada hal yang penting yang harus dibicarakan." Aku tersenyum, Kai memang dongsaeng yang baik, ia tau apa yang aku pikirkan dan cepat - cepat memberitahuku jawaban atas pikiranku itu.

"Gomawo, ah lebih baik hyung ke supermarket sekarang. Persediaan di kulkas mulai menipis." Ucapku seraya beranjak dari sofa yang ku duduki bersama Kai tadi. Aku berjalan masuk ke kamarku dan Kai untuk mengganti baju dan keluar lagi untuk pergi menuju supermarket terdekat.

"Mau ku temani hyung?" Aku menoleh ke belakang dan mendapati Kai yang sedang berjalan ke arahku.

"Tidak usah. Kau jaga dorm saja." Tolakku halus.

"Aish pesan hyung seperti eommaku-_-." ia mempoutkan bibirnya, lucu sekali.

"Hyung mungkin pulang sore. Sampaikan itu pada yang lain, terutama ...."

"Suho hyung, ya kan? Tapi dia kan pulang malam hyung."

"Siapa tau saja dia pulang cepat." ucapku seraya menggindikkan bahuku dan memulai memutar kenop pintu.

"Titi DJ, Kyungsoo hyung"


"Ne~"
**

Aku menatap kesal langit di atas sana. Matahari begitu terik hari ini. Sehingga panas yang memancar terasa membakar kulit. Ku percepat langkahku menuju dorm. Duduk di atas sofa sambil menyeruput minuman dingin terbayang - bayang di atas kepalaku.

Drrtt ... drrtt ...

Handphoneku bergetar, aku menoleh ke sisi jalan dan melihat sebuah bangku panjang tak berpemilik sedang kosong.

Aku duduk di bangku itu, menaruh kantung belanjaanku dan segera merogoh saku celanaku untuk mengambil benda berbentuk persegi yang teus bergetar dan membuat pahaku kegelian.

'Baekhyun hyung is calling'

Segera ku sentuh kotak hijau yang ber-icon-kan gagang telepon.

"Yoboseyo"

"Kyungsoo-ah kau kemana?" Aku menyerngitkan dahiku mendengar pertanyaan Baekhyun hyung di seberang sana. Ia tanya aku kemana? Aku kan ke supermarket dan aku sudah ... Aigoo~ Kai pasti lupa atau dia ... "Kyungsoo-ah kau masih di sana? Jangan bertindak macam – macam !!"

"E-eh mianhae hyung. Eh tunggu, tadi hyung bilang apa? Macam - macam? Aku hanya ke supermarket untuk berbelanja, apanya yang bertindak macam - macam?"

"Kau dan Suho hyung kan ... ah lupakan, cepatlah pulang !! Kau dimana? Mau aku jemput?" Aku menaikkan sebelah alisku kemudian menggeleng menyadari pemikiran Baekhyun hyung yang terlalu tinggi itu.

"Aku tak akan bunuh diri hanya karna bertengkar dengan Suho hyung. Aku di ..." aku melihat ke sekelilingku. Aku berada di depan taman. Taman yang penuh dengan berbagai macam bunga dan air mancur cantik di tengah - tengah taman itu.

"Kyungsoo-ah .. jawab aku !! Kau dimana? Jangan membuatku khawatir."

Aku tak hiraukan teriakkan Baekhyun hyung di line telepon. Aku berdiri dari duduk ku. Berjalan lurus dan menyeberang untuk sampai ke taman. Aku tersenyum dengan mata yang -mungkin- berkaca - kaca. Aku tau taman ini. Di sinilah Suho hyung menyatakan perasaannya. Di sinilah cinta kasih kami di pertemukan. Ucapan manisnya dan bagaimana caranya mengungkapkan perasaan itu secara malu - malu di hadapanku. Bahkan sampai merebut first kissku. Ya, di taman ini.

"Hiks .. Suho hyung ..." tak terasa butiran kristal hangat yang ku tahan sejak semalam akhirnya menetes mengalir ke pipiku. Aku menangis, meluapkan segala rasa perih, sakit dan sesak yang ku rasakan dari semalam.

Teriakan - teriakanku dan Suho hyung semalam teringat kembali. Wajah marahnya, sikap dingin dan tak acuhnya padaku semalam kembali terlintas di dalam pikiranku.

Sesak dan sakit. Itulah yang ku rasakan. Seperti diiris - iris dan di tusuk - tutuk dengan pisau tajam. Aku mencengkram kaus biru yang ku pakai. Dada ini rasanya sesak sekali. Baju yang kurasa longgar ini saja terasa mencekik dan melilit tubuhku terlalu erat.

"KYUNGSOO !!!!" aku terlonjak kaget, napasku terengah - engah. Ck, aku sampai lupa kalau aku masih berhubungan dengan Baekhyun hyung di line telepon. Aku menatap layar handphoneku dan tiba – tiba sebuah ide terlintas dibenakku.

"Hyung boleh aku minta tolong?" Tanyaku langsung tanpa membalas omelannya karna aku mendiamkannya selama setengah jam tadi.

"Ne~ minta tolong apa?" Aku tersenyum, sangat beruntung mempunyai rekan member satu grup yang mau menolong.

"Aku ada di taman bunga dekat dorm. Hyung bisa membawakanku beberapa kertas + spidol dan kembang api, ah jangan lupa dengan korek apinya?"

"Eoh untuk apa? Jangan bilang kalau ..."

"Aniyo~ aku tidak mau meledakkan diriku dengan benda itu dan hanya meninggalkan surat terakhir untuk Suho hyung. Itukan di drama hyung-_-. Hyung bisa kan membawakannya untuk ku??"

"Tapi itu berbahaya Kyungsoo, kalau tanganmu terbakar?"

"Aish, hyung jangan seperti emak - emak deh-_-."

"Mwo? Apa kau bilang?" reflex aku menjauhkan handphoneku dari telingaku. Baekhyun hyung selalu berteriak 4 sampai 5 oktaf di waktu yang tidak tepat. Kita kan sedang tidak perform, kenapa dia berteriak seperti itu sih-_-.

"Hehe .. sudahlah hyung. Hyung bilang, hyung mau menolongku." Terdengar helaan napas panjang dari seberang, aku yakin Baekhyun hyung sedang memasang wajah melas dan akhirnya pasrah terhadap kemauanku.

"Ne~ tunggu disana lima belas menit lagi."


"Yap~"
**

Aku menghentak - hentakkan kakiku ke tanah. Ku lirik jam budar di pergelangan tanganku. Ini sudah lebih dari lima belas menit, bahkan hampir setengah jam tapi Baekhyun hyung belum datang juga. Ck, sudah tau aku paling benci disuruh menunggu. Eh dia malah membuatku menunggu.

"Kyungsoo ...." ku tolehkan kepalaku ke samping. Senyum ceria langsung terkembang di bibirku. Baekhyun hyung datang sambil berlari - lari dengan Chanyeol hyung. Dan di tangan Baekhyun hyung, tergenggam sebuah kantung yang ku yakini berisi benda - benda yang aku inginkan.

"Kyungsoo mianhae terlambat, hosh hosh ..."

"Gwenchana hyung, ini minun dulu." Ku ambil kantung belanjaan yang ku letakkan di atas bangku dan merogohnya. Mengambil dua botol soft drink dan memberikannya pada BaekYeol hyung.

"Gomawo~" ucap mereka bersamaan, benar - benar couple yang kompak.

"Mana hyung pesananku?" Tanyaku kemudian ketika melihat mereka sudah dalam keadaan normal.

"Ige !!" Baekhyun hyung menyerahkan sebuah kantung besar. Dapat kupastikan itu pesananku karna ada tiga buah benda berbentuk tabung yang cukup panjang menyentuh tanganku.

"Gomawo hyung."

"Cheonma. Err memang ini semua buat apa Kyungsoo?" Tanya Chanyeol hyung.

"Rahasia. Yang jelas, setelah melakukan hal yang rahasia ini aku jamin Suho hyung akan kembali padaku, hehe .." ucapku percaya diri.

"Ne~ kami berharap juga begitu Kyungsoo-ah. Lalu apa yang harus kami bantu lagi?"

"Tidak usah hyung. Hyung berdua pulang saja. Ah jangan lupa bawa kantung belanjaan ini."

"Mwo? Kau mau melakukan hal rahasia itu sendiri?"

"Ne hyung. Ah sudahlah Chanyeol hyung ajak pulang Baekhyun hyung saja. Lihat, ia tampak lelah karna habis berlari. Oiya jangan lupa beritahu Suho hyung, aku menunggunya di taman ini. Ara?"

"Arasseo, tapi Kyungsoo-ah, Suho hyung kan pulang malam." Aku memutar bola mataku. Pulang malam ya? Dan berarti aku harus menunggu. Ah aku tak peduli, demi cintaku pada Suho hyung, aku akan menunggunya. Ya, harus.

"Gwenchana hyung. Pokoknya, suruh Suho hyung datang kemari menemuiku ya~" Chanyeol hyung mengangguk kemudian membungkukkan badannya agar Baekhyun hyung dengan mudah naik ke atas punggungnya. Tak berapa lama kemudian, mereka berdua sudah hilang di ujung jalan.

"Ah aku juga harus cepat - cepat melakukan rencanaku."

Aku menyeberang dan berjalan masuk ke taman dengan kantung yang -ku yakini- berisi barang - barang yang ku perlukan untuk melancarkan rencana ini. Kira - kira sepuluh menit kemudian, akhirnya aku sampai di bangku taman yang pernah ku duduki berdua bersama Suho hyung. Ya, aku masih ingat hari itu. Setelah pulang debut, Suho hyung langsung membawaku kemari. Walau saat itu aku merasa sangat lelah dan aku yakin Suho hyung merasakan hal yang sama. Tapi aku dan Suho hyung terus berjalan bahkan setengah berlari menuju bangku taman ini. Kami tak peduli dengan rasa lelah itu karna kami bersama saat itu dan rasa itu terasa benar - benar hilang setelah Suho hyung mengatakannya. Mengatakan sebuah kata yang membuat rasa lelah ku, juga dirinya hilang saat itu juga.

Flashback

Van EXO-K dan EXO-M telah sampai di depan gedung dimana di salah satu tingkatnya, terdapat dorm EXO-K. Setelah van benar – benar berhenti, dua belas namja keluar dengan rasa lelah namun senyum ceria dan perasaan lega terlihat dari wajah mereka. Sepuluh orang keluar terlebih dahulu dan segera melangkah masuk ke dalam gedung. Sedangkan dua orang lainnya, Suho sang leader sekaligus guardian EXO-K turun dari van belakangan bersama sang main vocal, D.O.

“Kyungsoo, tidak apa – apa kan kalau kita ke taman dulu?” D.O hanya menggeleng dan tetap melangkahkan kakinya di samping sang leader. “Kita beli minum dulu.” Suho menarik tangan D.O ke sebuah mesin soft drink. Memasukkan beberapa koin ke dalam mesin itu dan-

Klontang klontang

Dua buah kaleng soft drink jatuh keluar dari mesin itu. Suho segera mengambilnya dan memberikan satu untuk D.O.

“Gomawo hyung.” ucap D.O dengan senyum manisnya.

“Cheonma. Ayo kita ke taman. Kajja !!” tangan kiri Suho menggenggam tangan kanan D.O dan mengajaknya menyeberang jalan untuk bisa sampai ke taman. Sampai di taman, keduanya mencari tempat duduk yang berada agak ke dalam taman itu.

“Hyung duduk di sana saja.” Tawar D.O sambil menunjuk sebuah bangku panjang yang kosong yang cukup dekat dengan air mancur yang menghiasi taman itu. Suho mengangguk setuju dan mengikuti Kyungsoo untuk duduk di sana.

Beberapa menit keadaan hening, tak ada yang memulai pembicaraan. Keduanya larut dalam pikiran masing – masing.

“Hyung” panggil D.O pada Suho yang terus melamun sejak mereka datang ke taman itu.

“E-eh mianhae.”

Hening lagi, hanya suara hembusan angin dan deru napas dari keduanya yang terdengar.

Grep

Tiba – tiba Suho merangkul D.O mesra, membuat D.O bingung sekaligus merasa .. senang?

“Kyungsoo dengarkan aku.” Suho semakin mempersempit jarak di antara mereka hingga kedua paha mereka benar – benar menempel seperti diberi lem.

“A-apa hyung?” napas Suho yang begitu hangat bisa dirasakan D.O karna wajah Suho begitu dekat dengan pipinya. Sedikit demi sedikit, dapat terlihat rona merah yang terlukis di pipi D.O.

“Sejak dulu, saat pertama kali aku tau kau satu grup denganku, a-aku ..” ucapan Suho terputus, ia menggantungkan kalimatnya membuat D.O yang disebelahnya diliputi rasa penasaran. “Saranghae Kyungsoo-ah”

Cup

D.O membulatkan matanya sempurna. Tangannya bergerak perlahan menyentuh pipi kanannya yang baru saja dicium oleh sang leader.

“M-mianhae atas ucapanku. A-aku ..”

“Ssstt …” gantian Suho yang membulatkan matanya melihat jari telunjuk D.O yang sudah ada di bibirnya.

“Aku juga … nado hyung. Nado saranghae.” Mata bulat Suho langsung menyipit karna bibirnya tertarik ke kedua sisi. Membentuk lengkungan senyuman angelicnya yang begitu manis di mata D.O.

Tampan, gumamnya.

Grep

Suho memeluk D.O, begitu erat seperti takut kehilangan sosok itu. Ia juga mencium bahu D.O beberapa kali.

“Hyung aku malu~” ucap D.O sambil memejamkan kedua matanya.

“Untuk apa malu Kyungsoo-ah?? Taman ini sepi.” Ucap Suho sambil melepaskan pelukannnya. Suho tertawa kecil karna melihat D.O yang menundukkan wajahnya, wajahnya merah seperti kepiting rebus yang baru diangkat dari panci.

“Baby Soo~” D.O mendongakkan kepalanya dan menyerngitkan dahinya.

“Baby Soo??” tanyanya bingung.

“Ne~ nae Baby Soo. Itu panggilan kesayanganku untukmu, bolehkah??” D.O hanya mengangguk dan kembali rona merah terlukis di pipinya.

“Aigoo yeppeuda~” seru Suho sambil mencubit pelan pipi D.O yang merah.

“Aish hyung, aku ini namja bukan yeoja. Aku tampan bukan yeppo.” D.O ngambek, mempoutkan bibir kisablenya. Suho yang melihat itu malah tertawa.

“Hahaha kau lucu Baby Soo”

“Aish~ Suho hyung jahat !!” bibir kissable D.O makin ia kerucutkan. Suho yang melihat itu berusaha menahan tawanya dan mengatur napasnya yang sedikit tersengal.

“Huuuhh … baiklah. Baby Soo tampan, ne?” bukannya senang, D.O malah membalikkan badannya memunggungi Suho. Suho yang melihat itu bertambah bingung.

“Kenapa lagi, Baby Soo??” Suho menaruh tangannya di kedua bahu D.O dan membalikkan badan D.O untuk menghadapnya. D.O hanya tertunduk, “mianhae, jeongmal Baby Soo” D.O makin tertunduk, sedetik kemudian isak tangis terdengar dari bibirnya.

“Hiks hiks ..” Suho yang mendengar itu gelagapan, ia mendongakkan kepala D.O dengan cepat, “Tadaaa~ Myunnie hyung kena tipu, keke XD”

“Aigoo Baby Soo ku nakal eoh?” D.O langsung bangun dan berlari menjauh dari Suho. “Yak !! Awas kau yaa !! Kalau berhasil ku tangkap, ku rebut first kiss mu !!”

“Coba saja hyung, weee :p” D.O semakin mempercepat larinya. Suho pun tak mau kalah, ia menambah kecepatan larinya untuk mengejar D.O

Hap

“Dapat kau !!” Suho langsung menggendong tubuh D.O dan berputar, membuat D.O yang ada dalam gendongannya tertawa terbahak – bahak.

“Hahaha Myunnie hyung sudah, nanti jatuh. Hahaha XD”

Bruk

Benar saja, keduanya jatuh dengan posisi Suho ditindih D.O. Namun dengan cepat Suho gantian menindih D.O. Keduanya saling tatap, napas mereka pun beradu.

“H-hyung ..”

“Sstt …” perlahan Suho mendekatkan wajahnya ke wajah D.O dan D.O dengan keinginannya, memejamkan matanya. Sedetik kemudian bibir mereka berdua bersentuhan, Suho melumat perlahan bibir Kyungsoo dan menggigit – gigit kecil bibir bawah D.O.

“Engghh ..” terdengar desahan sexy dari D.O membuat Suho semakin bernapsu untuk menikmati bibir umma EXO-K itu.

Bruk

Suara seperti benda jatuh menyadarkan mereka dan dengan cepat mereka melepaskan ciuman mereka.

“Aigoo apa yang kalian lakukan??” omel Suho pada sepuluh namja yang ternyata dari tadi menonton acara lovely dovey SuD.O couple dari balik semak belukar yang tak jauh dari TKP (?).

“Hehehe ..” Kris sebagai rekan leader Suho hanya terkekeh kecil.

“Mianhamnida Suhoa-ah. Kyungsoo-ah, k-kami pergi dulu.” Kemudian sepuluh namja itu pergi dengan pikiran masing – masing.

Setelah kepergian para pengganggu itu, tentu saja Suho melanjutkan ciuman mereka yang sempat tertunda tadi.

“Hyung ini sudah sore, pulang yu~” rengek D.O setelah ciuman panas mereka selesai. Suho mengangguk dan bangun dari posisinya menindih tubuh D.O.

“Saranghae Baby Soo~”

“Nado saranghae Myunnie hyung~”

Flashback end

Aku tersenyum miris mengingat peritiwa itu hingga tak terasa air mataku kembali mengalir.

"Aigoo aku menangis lagi." Aku buru - buru menyeka air mataku dan langsung mengeluarkan isi kantung yang ku bawa tadi. Isinya berhamburan keluar saat aku membalikkan kantung itu, namun aku tak peduli. Aku langsung menyambar beberapa kertas dan spidol yang berhamburam di tanah lalu menuliskan petunjuk - petunjuk arah di kertas itu. Setelah selesai, aku menempelkan petunjuk - petunjuk arah itu di badan pohon dan kembali ke bangku taman yang ku duduki tadi.

Ku lirik jam yang masih setia mangkir di pergelangan tanganku. Tepat pukul tiga sore dan mungkin akan berjam - jam aku di sini untuk menunggu Suho hyung. Aku mengalihkan pandanganku ke tanganku. Kini sudah tergenggam tiga buah benda berbentuk tabung yang panjang yang kata Baekhyun hyung isinya adalah bubuk - bubuk mesiu yang bila ku bakar ujung sumbu dari tabung ini, akan meledak sepuluh kembang api di udara dan memperlihatkan bentuk yang cantik dengan warna yang indah.

Aku membayangkannya, ketika nanti Suho hyung datang ke tempat ini. Membaca penunjuk arah yang sudah ku tempeli di badan pohon. Berjalan tergesa - gesa mengikuti penunjuk arah itu hingga akhirnya menemukannku di sini. Kira - kira beberapa meter ia berdiri dariku, aku akan meledakkan satu buah tabung panjang untuk menyambut kedatangannya. Kemudian berlari memeluknya, meminta maaf atau mungkin setelah itu melakukan french kiss –lagi- sambil mengenang kisah penembakkannya padaku tiga bulan yang lalu. Setelah itu, kami meledakkan sisa kembang api bersama - sama. Sungguh menyenangkan. Aigoo membayangkannya saja sudah membuatku senyum - senyum sendiri, bagaimana ketika benar - benar terjadi? Tak akan pernah aku lupakan dan akan selalu menjadi kenangan indah bagi kami berdua.

"Cepatlah datang hyung. Aku ... menunggumu."


TBC

Huwah tadinya ini mau oneshoot, tapi ternyata malah twoshoot hiks T.T sama sequel lebih panjang dari fanfic pertamanya-_-. Aduh, jadi sebel sayah T.T

Yaudah, chapter duanya langsung aku posting bareng deh, hehe ..

Tapi tetap tinggalkan jejak yaw^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar